Nanas, nenas, atau ananas (Ananas comosus
(L.) Merr.) adalah sejenis tumbuhan tropis yang berasal
dari Brasil, Bolivia, dan Paraguay. Tumbuhan ini termasuk dalam familia
nanas-nanasan (Famili Bromeliaceae). Perawakan (habitus) tumbuhannya rendah, herba
(menahun) dengan 30
atau lebih daun yang panjang, berujung tajam, tersusun dalam
bentuk roset mengelilingi batang yang tebal. Buahnya dalam bahasa Inggris disebut sebagai pineapple
karena bentuknya yang seperti pohon pinus. Nama 'nanas' berasal dari sebutan
orang Tupi untuk buah ini: anana, yang bermakna "buah yang sangat
baik". Burung penghisap madu (hummingbird) merupakan penyerbuk
alamiah dari buah ini, meskipun berbagai serangga juga memiliki peran yang
sama. source: wikipedia
Di masyarakat terlanjur berkembang pemahaman keliru mengenai buah ini, terutama diseputar kehamilan. Banyak yang masih meyakini dan memukul rata bahwa semua buah nanas tidak boleh dikonsumsi ibu hamil atau yang sedang berusaha untuk hamil takut keguguran katanya. Padahal hal tersebut tidaklah sepenuhnya benar.
Banyak dokter kandungan bahkan kini menyarankan mengkonsumsi semua buah termasuk si nanas ini karena selain seratnya baik untuk percernaan, kandungan vit C dan nutrisi lainnnya pun sangat diperlukan seorang calon ibu. Namun yang patut diperhatikan, tidak sembarangan nanas, hanya yang telah benar2 matang saja karena rasa asamnya sudah banyak berkurang. Jumlahnya pun tidak boleh terlalu banyak sekali konsumsi. Dari pengalaman saya sendiri saat mengandung anak ke 2, saya masih dapat mengkonsumsi 1/2 buah nanas yang sudah dibersihkan dari matanya (menyebabkan lidah gatal) lalu ditaburi garam.
Kebetulan di rumah kami yang sederhana ini cukup sering ditemui nanas hasil kebun. Tidak banyak, tidak untuk dijual. Kami menggunakannya untuk bahan upacara juga dikonsumsi sendiri. Nanas yang sudah matang ini rasanya manis dan banyak airnya. Saat tertentu bila ada request dari suami maka para nanas matang ini diberdayakan menjadi selai nanas untuk teman olesan roti atau cake cukup enak, yang terpenting rasanya lebih segar tanpa pengawet, pastinya lebih sehat kan yah..
Jenis nanas kami ini adalah nanas Bali. Kenapa dinamakan demikian saya pun kurang paham. Yang jelas tekstur buah ini berair sekali. Tidak cocok untuk selai nastar karena hasil selainya tidak bisa kering sekali seperti kalau memakai nanas jenis Palembang misalnya.
Berikut saya ingin sharing proses pembuatan si selai nanas ini, mungkin ada friends yang juga ingin membuatnya:
Alat yang dibutuhkan:
Pisau besar, 2 mangkok, saringan kawat, blender, panci teflon, toples
Bahan: 3 buah nanas sedang yang matang, 2 sdt garam, 100 gr gula pasir
1. Bersihkan nanas dari kulit, mata dan ati (bagian keras di tengah2 nanas) jangan sampai ada mata nanas yang tertinggal karena akan merusak rasa selai nya.
2. Potong-potong nanas lalu peras sarinya menggunakan tangan seperti memeras santan, Letatkkan wadah di bawahnya untuk menampung jus nya, jangan dibuang karena jus ini masih dapat digunakan untuk campuran smoothies, atau sekedar menghilangkan bau amis pada daging dan ikan. Simpan jus ini dalam wadah cube es sehingga mudah diambil sesuai kebutuhan anda nantinya, bekukan di freezer
3. Serat nanas yang sudah diperas tadi masih berupa potongan nanas yang hancur, kita perlu menghaluskannya lagi menggunakan blender (jangan diberi air) masukkan garam lalu blender sampai agak halus
4. Masak menggunakan panci teflon, api kecil, dan sesekali harus diaduk hingga agak kering dan berubah warna
5. masukkan gula pasir, aduk kembali hingga rata dan mengkilat. Hasil memang tidak bisa kering sekali, karena jenis nanasnya, matikan api biarkan dingin
6. Sambil menunggu kita siapkan toples. cuci bersih lalu rebus toples min 1 menit agar steril
7. Keringkan toples dan masukkan selai. simpan dalam kulkas, nanas homemade lezat dapat bertahan 1 bulan. Kalau dirumah sih ngga sampai sebulan dah habis hehehe..
Selamat mencoba friends ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Om Swastiastu...
Senang sekali bisa berbagi sedikit cerita dari pengalaman saya di dapurberbisik. Terima kasih anda telah meluangkan waktu untuk mampir dan membaca sedikit cerita dari saya ini.
Kalau ada yg minat sama foto2 nya wajib contact via email ya, please jangan main copy trus pasang di situs anda (apalagi untuk tujuan komersil) soalnya walau masih amatiran, tapi dibuat dengan susah payah dengan darah dan keringat saya sendiri. Mari kita sama-sama belajar menghargai hasil karya orang lain ;)
Saran dan kritik anda sangat saya harapkan dan hargai, asalkan komentar tidak berbau SARA. mohon jaga semangat Pancasila.
Kita ini Negara dengan banyak suku, dengan kepercayaan masing2. Matur Suksme alias Terima Kasih.. :)